Ads Right Header



Dampak Virus Corona Melebar, Pedangan Bandrek Menjerit



Suaratebo.net, Tebo – Semenjak mewabahnya virus corona yang mendunia, apalagi semenjak beberapa pekan lalu adanya warga Indonesia yang terinfeksi virus corona membuat harga rempah – rempah melambung tinggi, salah satunya jahe merah yang biasanya perkilo Rp. 25 s.d Rp. 30 ribu sekarang harga jahe merah menembus harga Rp. 60 s.d Rp. 100 ribu.
Tingginya harga Jahe merah membuat pedagang yang bahan dasarnya dari jahe merah menjerit, seperti penjual bandrek yang berbahan dasar jahe merah, mereka harus mengeluarkan kocek dua kali lipat dari harga biasanya, namun untuk bandreknya pergelas masih dengan harga yang sama, jika mereka menaikkan harga maka pelanggan akan lari, sulit bagi mereka untuk menaikkan harga pergelasnya.
“Aduh bang bingung cari jahe merah, harganya ngeri bang dari Rp. 30 ribu sekarang Rp. 60 ribu dipasar, kalau kita naikkan harga bandrek pelanggan kabur, karena harga mahal biasa kita belinya 3 kilo kita kurangi, selain itu untuk menjaga rasa saya tidak mengurangi takaran jahe atau mencapur dengan lainnya, hanya saja saya mengurangi porsinya pergelasnya, biasanya full satu gelas, ini saya kurangi sedikit” jelasnya Roni.
Roni sudah menjual Bandrek sekitar 2 tahun, bandrek yang dijualnya memang diminati banyak orang, dan rasanyapun sangat pas ditenggorokan.
Harga jahe merah naik disebabkan merebaknya virus corona, yang konon minum air jahe merah mampu menangkal serangan dari virus corona, benar atau tidaknya belum ada studi atau penelitian yang membuktikan kebenarannya, namun air olahan jahe memang baik untuk kesehatan berdasarkan penelitian – penelitian sebelumnya.


Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 4